Me and all my friends We're all misunderstood They say we stand for nothing and There's no way we ever could
Now we see everything that's going wrong With the world and those who lead it We just feel like we don't have the means To rise above and beat it
So we keep waiting Waiting on the world to change We keep on waiting Waiting on the world to change
It's hard to beat the system When we're standing at a distance So we keep waiting Waiting on the world to change
Now if we had the power To bring our neighbors home from war They would have never missed a Christmas No more ribbons on their door And when you trust your television What you get is what you got Cause when they own the information, oh They can bend it all they want
That's why we're waiting Waiting on the world to change We keep on waiting Waiting on the world to change
It's not that we don't care, We just know that the fight ain't fair So we keep on waiting Waiting on the world to change
And we're still waiting Waiting on the world to change We keep on waiting waiting on the world to change One day our generation Is gonna rule the population So we keep on waiting Waiting on the world to change
We keep on waiting Waiting on the world to change
life is a travel
Saturday, July 14, 2007
@7:41 pm
|mencari jejak|
aku masih menunggu di persimpangan, menunggu datang petunjuk berikutnya...
semoga ia segera datang sebelum begitu banyak usiaku habis di tanganku sendiri tanpa apa-apa saja...
pun bila ia kutemukan, aku belum tahu apa yang akan kulakukan berikutnya.
life is a travel
@6:30 pm
|pekebun yang setia|
Kemarin saya habis nonton film paling mengesankan saya sepanjang usia menonton film saya. Judulnya The Constant Gardener. Ini kali kedua menonton film ini sebenarnya. Film yang sangat menohok hati. Mengenai seorang perempuan berani, Tessa. Lebih tepatnya sinting! itu mungkin yang paling cocok. Berani mengorbankan dirinya untuk pekerjaan yang "nothing" bagi orang banyak. Entah apa dia memikirkan dirinya di saat sedang mengalami bahaya. Tessa ikut dengan suaminya Justin, seorang duta besar untuk Afrika. tanpa sepengetahuan Justin, Tessa ternyata melakukan penyelidikan terhadap obat-obatan yang dikirim ke Afrika secara gratis oleh Treebees dengan dalih sumbangan kemanusiaan untuk mengobati tiga jenis wabah yang menyerang warga Afrika.
Dalam perjalanan penyelidikannya, yang pasti tanpa sepengetahuan justin suaminya, Tessa tanpa sadar telah berada dalam posisi yang sangat membahayakan keselamatan dirinya. Seseorang kemudian dibayar untuk memata-matai segala tindak tanduknya. Suatu waktu Tessa bersama Arnold sahabatnya dalam penyelidikan tersebut kemudian terbunuh oleh sekelompok orang tak dikenal.
Yang mengagumkan saya ketika ia memilih melahirkan anaknya di rumah sakit (RS) di sebuah desa terpencil yang hampir semua orang kulit putih tidak mau berlama-lama disitu karena minimnya standar kesehatan RS tersebut. Tapi dia, Tessa, memilih mengalami apa yang dirasakan oleh warga Afrika di RS itu. Meskipun suaminya, Justin, bersih keras melarangnya untuk pergi ke desa.
Anaknya kemudian terlahir mati. Ia mungkin sedih. Namun kemudian dia terlihat baik-baik saja karena air susunya diberikan kepada seorang bayi yang tak bisa disusui oleh ibunya, Kilulu, yang harus berjalan berhari-hari dari desanya untuk mendapatkan perawatan rumah sakit. Kilulu ditemani oleh adiknya yang menjaganya dan bayinya agar tidak terkepung lalat.
Pada akhirnya Kilulu, ibu sang bayi tetap meninggal karena malapraktik yang diujicobakan padanya. Tessa pun meninggal karena terlalu banyak tahu.
Setelah Tessa meninggal, Justin, suaminya menemukan banyak kejanggalan terhadap kematian istrinya. Ia pun menelusuri apa yang dilakukan oleh istrinya sebelum terbunuh. Penelusurannya tersebut kemudian membuahkan masalah yang sangat besar bagi dirinya. Ternyata Tessa menyelidiki kasus yang sangat berbahaya. Ia bisa mengelak dari bahaya yang terlanjur ia telusuri, Justin pun mengusut masalah tersebut dengan melakukan perjalanan panjang berbahaya. Sampai akhirnya dalang dari masalah tersebut mengetahui bahwa Justin telah mengetahui terlalu jauh kebohongan mereka. Justin pun di kejar untuk dieksekusi. Kemudian, Justin yang telah mengetahui dirinya akan berakhir tragis seperti halnya istrinya memilih untuk bunuh diri ketimbang mati di tangan pesuruh dalang masalah tersebut.
Justin pun menembak kepalanya. Mati di tempat yang sama dimana Tessa istrinya terbunuh. Ia menyebutnya pulang ke rumah. Karena menurutnya Tessa adalah rumahnya.
Film ini sangat saya rekomendasikan bagi teman-teman yang peduli dengan perubahan sosial. Selamat menonton!!!